Rabu, 08 Agustus 2012

Hey.. Jangkung..

Neng Ceya sayang..

Teman yang satu ini jenjang sekali ukuran tingginya kalah deh bambu galah (HAHA..) dan kalau sudah bicara tuh nyaring bunyinya kayak pake toa (tutup kuping deh kalau denger suaranya). Dia wonder women cuyy, dari grogol-depok untuk menempuh perjalanan dari rumah kekampus mengendarain sepeda motor, sudah tau badan selembar gue takutnya ketiup angin aja tuh (HAHA..). Gak ada yang berubah dari dalam dirinya, dari awal pertemuan hingga sekarang. Ia tetap ceya yang aku kenal, apa adanya, banyak maunya, kadang suka memanfaatkan yang ada, dan dia bisa menjadi posisi pengganti kakak gue dirumah ;) Eh tapi pemikirannya sekarang lebih dewasa sih dibanding dulu, mungkin karena proses perjalanan hidup yang ia jalani. Jadi kalau minta pendapat untuk sekarang-sekarang ini bisa diperhitungkan (^_^v ) hehe.. 
Sayangnya ia kurang percaya diri, yang mesti ia mampu lakukan tapi sering nyerah duluan. Sebenarnya sama si jangkung ini sudah kayak keluarga sendiri dari dulu sampe sekarang kalau gak pulang kerumah, rumahnya dia kayak tempat persinggahan yang keberapa gitu (HAHA..). Keluarga yang sudah akrab denganku itu yang menjadi biasa kalau main kerumahnya, bahkan kalau aku cukup lama tak ada kabar, emak same babenya sering menanyakan aku ( maklum betawi kentel cuyy!!). Kedekatan aku dengan ia seperti keluarga kedua bagiku. Aku yang sudah dianggap bagian dari keluarganya, aku tak merasa asing disitu.
Dari zaman putih abu-abu2 hingga sekarang pertemanan kita tetap berjalan. Banyak banget yang sudah dilewati bersama dari yang berbeda pendapat, berselisih karena keegoisan masing-masing sampai tawa dan tangis bersama. Dukungan dan doa yang tak henti ia berikan untuk ku. Meski pertemuan itupun tak sering terjadi ketika kita harus menginjak di perguruan tinggi tetapi silahturahmi kita tetap masih terjalin. Ketika harus memahami situasi dan keadaan yang ada meski tak semudah yang pernah dilewati namun itu semua bisa kita lewati bersama. 
Terimakasih sayang dari dulu hingga sekarang kau tetap ada untuk ku dan menerima segala kekuranganku, meski kau telah dikecewakan denganku kau tetap menerima aku apadanya. Aku tak akan pernah lupakanmu.


Sayang rindukan aku seperti aku meridukanmu..
jika waktu itu tiba untuk ku..
jangan pernah kehilanganku..
aku akan tetap ada dibelakangmu..
aku akan tetap ada dihatimu...
tetaplah tersenyum..
terima kasih atas semua kebaikan yang kau beri untuk ku..
aku yang selalu melibatkan mu dalam kehidupanku.. 

                                                                                          Jakarta, Juli 2012