Senin, 03 Januari 2011

Memories Sa'i (alm. Arman Fauzi)











   Dia dari keluarga yang berada namun semenjak ayahnya pensiun ekonomi keluarga pun jadi berubah. Dia sosok lelaki yang bertanggung jawab dan setia. Dilihat dari perjuangan selama hidupnya, dari iya ingin melepas terjeratnya barang haram, ia memutuskan untuk pergi dari rumahnya dan ingin hidup sendiri dan mencari iman yang telah hilang dari dalam dirinya. Semenjak itu ia memustuskan untuk tinggal di Bandung tanpa sanak saudara atau siapapun. karena ia  tidak ingin lagi menyusahkan kedua orang tuanya, keluarga, dan teman-temanya.Sekitar tahun 2003 kurang lebih ia memutuskan untuk menghidupi dirinya di kota kembang, sambil bekerja ia pun memperdalam agama di pesantren ternama di kota itu. Ia tak punya pengalaman apaun untuk bekerja di kota kembang itu, namun deangan usaha, tekad, dan doa ia mau melakukan kerja apapun asalkan itu halal (boleh di bilang kerja serabutan). Dari penghasilan yang belum tetap namun segaknya ia sudah bisa membuktikan kalau dia bisa menghidupi dirinya tanpa harus tangan di bawah orang tua.Tak semudah itu ia harus melepas dari barang haram itu karena ia cukup lama memakai barang itu, tetapi dengan kemauan yang keras ia bisa melepas dari barang haram itu.Dari ceritanya yang pernah diceritakan kepadaku, ia berkata "sakit baget kalau harus menahan ketika sakau, seperti tulang yang tercopot-copot, badan menggil, dsb".  
  Seiring jalannya waktu ia mulai dengan hidup barunya, ia menemukan jati barunya.Sebenarnya bukan hanya sekedar ingin hidup mandiri tetapi ia juga ingin melupakan sosok wanita yang dicintainya, begitu banyak alasan mengapa ia meninggalkan kota dimana ia dibesarkan.Ketika ia sudah merasa cukup untuk menghidupi dirinya dan mempunyai penghasilan lebih dari hasil kerjanya ia kirimkan uang itu untuk kedua orang tuanya.Bahkan ia menyolahkan adiknya ke perguran tinggi.   
  Dia pernah berkata dalam puisinya namun aku mengartikanya "biar gw gk makan yang penting keluarga gw bahagia" cuma itu yang bisa gw lakukan, itu belum seberapa dari masa lalu gw yang selalu bikin nangis orang tua gw. Subahnallah, ketika membaca puisinya itu merinding dan aku meneteskan air mata.Sayangnya aku sudah tidak hafal puisi yang pernah ia bikin.Tapi intinya yang aku tanggap seperti itu.
  Dia bukan hanya sekedar teman tapi dia sudah aku anggap seperti abangku sendiri.Banyak belajar dari perjalanan hidupnya.Dari masa kelamnya yang  harus masuk buih hingga 2x karena kasus NARKOBA, tak pernah ia jera dengan kejadian-kejadian yg dia alami namun  entah apa yang membuat ia mampu bangkit dari semuanya. Mungkin hidayah dan karena kesungguhannya ia mau bertobat.Bahkan seringkali dia dapat hinaan, dianggap sebelah mata oleh org lain, itu karena perbuatan ia yang selalu membuat resah warga  disekitar rumahnya.Dengan ketegaran dan keikhlasan dia menerima semua apa yang patut ia bayar dimasa-masa kelamnya. 
    Perjalanan cintanya yang tak berujung, ia yang mencintai seseorang wanita pujahaan hatinya tapi tak pernah dapat restu dari kedua orang tua wanita yang dicintainya. Memang ketika ia menjalin dengan wanita yang dicintainya, dia bukan siapa-siapa bahkan apa yang diharapkan oleh sosok ia, pecandu NARKOBA, MALING, yang selalu menyusahkan kedua orangtuanya. Wajar, ketika kedua orangtua wanita ini tak merestui hubunganya. Kedua orangtua wanitanya menentang keras hubunganannya dengan dia. Ketika harus berpisah, disaat disitu juga mereka menjalani kehidupan masing-masing. Sekian lama terpisah, ternyata wanita ini tak mampu membedung perasaan yang ada dihatinya. Kerap kali mereka bertemu, terkadang wanita ini yang mengunjungi dia yang berada di kota kembang. Hubungan mereka memang tak seperti dulu yang memadu kasih, walau sudah menjadi teman tetapi hati mereka masih saling mencintai. Jarak dan waktu tak merubah cinta mereka bahkan cintanya dia untuk wanita ini teramat terlalu besar. Dia bahkan merelakan wanita ini untuk menjalin hubungan dengan pria lain. Waktu ia didalam buih pun ia merelakan wanita ini menjalin hubungan dengan teman dekatnya sendri, awalnya memang ia marah dan kecewa. Tetapi setelah ia tersadar dengan semuanya, "dia tak pernah salah ketika dia menjalin hubungan dengan orang lain, karena gw hanya bikin susah dia dan sering bikin orang yg gw cintai selalu kecewa dengan perbuatan gw, tak pantas gw buat dicintainya". Maka ketika dia mengetahui wanita ini sudah menjalin dengan orang lain lagi, dia tak masalah. Bukan karena bukan siapa-sapa lagi tapi karena ia ingin orang yang dicintainya bahagia.setelah terpisah dari wanita yang dicintainya, diapun beberapa kali menjalin hubungan dengan wanita lain, namun hati tak bisa berbohong. Keikhlasan dan pengorbanan orang dicintainya teramat besar ketika ia harus merelakan orang yang dicintainya harus menikah dengan orang lain, walau ia tahu wanita ini tetap masih mencintainya. Dia tak punya kekuatan apa-apa untuk memisahkan karena ni adalah rencana Allah. "gw gak bisa apa-apa dan berbuat apa-apa, gw cuma bisa ngasih keikhlasan dan merelakanya". "kalau cinta tidak harus memiliki, yang penting dia bahagia gw pun bahagia walaupun gw terluka tp gk buat gw sakit hati, karena belum tentu saling mencintai bisa hidup bahagia". "kalaupun dia sama-sama gw gak bakal ngejamin gw bisa bahagiain dia, yang penting dia bahagia dan keluargapun bahagia. Ketika wanita yang dicintainya menikah dengan pria lain, ia hadir dengan teman-temanya bukan sebagai undangan saja tetapi ia sebagai shoot buat pernikahan wanitay ang dicintai.nya Bisa merasakan apa rasanya ketika orang ketika dicintainya menikah dengan orang lain dan ia yang menyunting gambar pernikahannya???? 
   Sosok yang dikenal humoris, easy going, menyenangkan, dan bijak, Tuhan berkata lain, ketika hidupnya ingin mencapai kesuksesan. Tak pernah menyangka ia begitu cepat meninggalkan orang-orang yang disayanginya. Tak pernah ada yang tahu kalau dia sebenarnya mengidap penyakit dan tak pernah banyak menguluh dan dia selalu bersyukur apa yang dia terima. Tak pernah ingin menyusahkan orang lain, padahal dia selalu mau disusahkan org lain dengan kata lain dia orangnya gk enakan setiap diminta tolong oleh siapapun sekalipun org yang belum dikenal.Sosok dia banyak menorehkan pelajaran bagi siapapun yang mengenalnya. Tak banyak cerita tentang hidupnya kepada orang lain, namun kesaksian-kesaksian orang-oranglah yang menganggumi sosoknya. Sebelum azal menjemput ia pun tak mau dirawat di rumah sakit bahkan ketika ia sakit ia pun tak mau pergi ke dokter sekedar memeriksa penyakitnya. Keluarganyapun baru tahu kalau dia pengidap penyakit radang otak, entalah istalah kedokteranya. Disaat itu pun keluarganya tak bisa berbuat banyak karena terlambat mengetahui penyakitnya, dokterpun tak bisa berbuat banyak. Karena ketika dibawa ke rumah sakit keadaanya koma, dan disaat disitu juga baru tau hasil rongtnan. Saat terbaring kaku dan tersenyum, banyak cerita dari teman-teman seperjuangannya di kota kembang. Dia santriwan yang rajin tak pernah ketinggalan shlatnya, pekerja keras, selalu menolong orang lain walau ia pun lagi susah, ramah dan jarang sekali marah dan selalu jadi panutan santriwan. Keluarganya tak pernah tahu kalau dia menimba ilmu pendidikan dengan kata lain ia melanjutkan sekolahnya lagi ke perguruan tinggi. Keluarganya teramat terharu, karena ia tak pernah cerita pada keluarganya kalu ia melanjutkan ke perguruan tinngi di salah satu universitas di kota kembang. Kedua orang tuanya bertanya-tanya dari mana ia mendapatkan uang buat sekolah lagi?? Dan teman-temanya berkata "uangnya dari hasil dia keraja shooting dan buat skripsi anak-anak universitas di kota kembang". Padahal dia tak punya pengetahuan apapun istilahnya mengenyam di perguruan tinggi aja belum pernah, dia memang sosok orangnya yang pintar dari riwayat pendidikan selamana ini, namun karena lingkungan pergaulan dia, itu yang menyebabkan dia harus pindah sekolah beberapa kali itu zaman waktu dia duduk di sekolah menengah atas. "Kami bangga nak punya anak sepertimu, tugas ibu belum selesai sebagi seorang ibu merawat mu nak, maafkan ibu nak lalai merawatmu, tetapi kau sudah meninngalkan kami semua lebih dulu" (Ya Allah, ketika ibunya berbisik dikuping badan yang sudah terkaku, air mataku tak mampu membedung.Begitu teramat penyesalan dan cintanya seorang ibu kepada ananknya). "Sudah jangan menangisi kepergianya, kasian arman sudah tenang disana, kirimkan doa untuknya." "sosok laki" parubaya berkata" (ibunya berkata iya saya sudah ikhlas tetapi air mata dan tak mampu membohongi, sang ibu benar-benar kehilangan anak yang selama ni dianggap menyusahkan tetapi berakhir pada kebanggan keluarga, "subahanallah".   "Keluaraga besar, kerabat, teman-teman dan termasuk aku, seakan tak percaya akan kepergian yang begitu cepat. Memang jodoh, rezeki, hidup dan mati Allah yang menentukan. Aku pun tak ada firasat apapun, yang bisanya ia selalu sms atau sekedar chat denganku ni tak ada kabar sama sekali. Pernah ketika aku sedang online facebook, ia menyapa walaupun sekedar memanggil "biting" sebutan ia kepadaku, ia menanyakan ada dimana, dan akupun menjawab, ketika aku nanya dia ada dimana, "gw ada dirumah" ia membalas. aku berkata, "keluar dnk". Ia hanya membalas dengan "lo yg keluar". Saat itu percakapan chat terhenti, dan 2 minggu berlalu ketika lebaran tahun kemarin, aku mendapat kabar dari temanku "arman sakit, ada dirumah". Aku terkejut, dan lansung mengajak teman-temanku untuk ke rumahnya seklian halal bihalal dan menjenguk dia. Ketika dirumanya, ternyata ia terbaring di kamar dengan wajah pucat dan badan yang benar-benar kurus kering. dan aku spontan berkata "Maafin gw yah, knp lo?? sakit??" (dalam hati berkata ya Allah kok dia waktu chating ma gw gak bilang kalau dia sakit).Dia berkata, "Makasih yah, ngerepotin".  Aku mencoba bertanya-tanya pada temanku, kok bisa sih dia sampe sakit dan habis banget badanya. Ternyata ia sudah ada sebelum bulan puasa di rumah, dia pulang karena diminta ibunya pulang karena dia sakit di kota kembang dan gak ada yang ngurus. Aku masih bertanya-tanya kenapa dia gak bilang sama gw sihh, aku masih dalam pertanyaan kenapa??"  Lebaran hari ketiga ia menghebuskan nafasnya dirumah sakit, aku seakan tak percaya ketika diberi kabar lewat ponsel beberapa kali aku tak menjawab panggilan masuk bukan karena tak mau mengakatnya tetapi aku sedang tetidur lelap dan tak sadar kalau ada panggilan masuk dan baru tersedar setelah beberapa kali di telephone dan hanya bilang  "keluar lo neng!".  "Aku hanya berkata ngapain sih lo pagi-pagi buta gini, neng arman gk ad".  "gk ad ap??" aku yang masih tak mudeng.  "Arman meninggal" dengan nada serak "jangan bercanda deh lo, ni masi pagi-pagi buta bercandanya gak lucu" aku yang tak percaya.  "ngapain sih neng bercanda, yaudah lo keluar rumah, gw depan rumah lo" tut..tutt.. terputus..  Aku lasung keluar dan menayakan kebenaran berita itu pada temanku, benaran gak sih?? Ia neng, liat dunk pakian kita terlihat bercanda?? Aku yang masih tertawa-tawa karena tak percaya dengan berita itu atau memang tak mau mendengar berita itu benar adanya. Dan aku berkata., "gampar gw kalau ini memang benar" Saat itu aku ditampar bolak-balik sama temanku aku saja belum bisa percya. Aku yang duduk disamping jenazahnya aja masih tak percaya, sampai membacakan ayat-ayat pun tak percaya dan aku tak mampu ketika aku harus mengaji di depan sosok yang mengajariku mengaji waktu masa kecil dan aku harus mengaji dihadapan jenazahnya, Ya Allah..  Ya Allah mengapa orang-orang yang aku sayangi begitu cepat mendahulukanku. Aku merasa kehilangan sosok yang sudah aku anggap abangku sendiri. Ia yang selalu memberikan nasihat tetapi tidak cara mengguri, ia membuat aku berfikir maju dan lebih dewasa. Kedekatan aku memang sejak aku duduk di sekolah dasar makanya aku kenal baik bagaimana sosok dia. Dia satu-satunya orang yang mendukung bakatku, ia tahu aku suka menulis puisi-puisi dan cerita-cerita pendek dan ia pun tahu aku suka membaca puisi diberbagai acara.    
Selamat jalan Arman Fauzi.. 
Kau di mataku tetaplah pria yang aku kagumi..
kau meniggalkan banyak kenangan tentang perjalanan hidupmu.. 
Terimakasih atas semua pelajaran hidup yang kau beri untukku..
Nasiahatmu dan supportmu yang selalu saja ku ingat sampai aku berhenti bernafas.. 
Akan selalu ku kirim doa untukmu disana..