Rabu, 27 April 2011

  Perjalan cinta yang melelahkan dan begitu banyak rintangan yang dilewati. Benar kata pepatah "cinta itu butuh pengorbanan". Sebenarnya bukan diukur seberapa besar pengorbanannya tetapi seikhlas apa kita mencintainya dengan apa adanya dan tanpa syarat. Aku tak yahu apakah cintaku yang salah atau aku mencintai seseorang yang salah? Aku mencintainya lebih dari aku mencintai diriku sendiri. Cinta itu memang terlalu buta sehingga aku terjebak dalam cintaku sendiri. 


   Berawal  dari aku hanya ingin membantu dia terlepas dari namanya barang haram (NARKOBA). Kurang lebih sejak kelas 2 SMA dia terjerat dengan barang haram itu. Aku sebelum menjalin hubungan dengannya sudah mengetahui kalau memang dia begitu. Walau bertolak belakang dengan hatiku tetapi entah mengapa ada sebuah harapan kecil untuk bisa merubahnya menjadi lebih baik. Merubah seseorang menjadi lebih baik bukan hal yang mudah kalau bukan dari keinginan dirinya sendiri. Aku tetap berusaha sesuai dengan kemampuanku walau hasilnya tidak sesuai dengan harapanku. Yang terpenting adalah aku sudah berbuat sesuatu untuk orang yang aku cintai. 



    Selama tiga tahun lamanya aku menjalin hubungan dengannya. Dan selama itu juga sudah banyak yang aku lewati. Dari keseharian bersamanya, susah dan senang bersamanya. Mungkin ini yang membuat perasaanku makin mendalam dan yang membuatku terlalu tergantung dengan dirinya. Dia bukan hanya sekedar kekasih tetapi kadang seperti abang sendiri atau teman. Dia adalah seseorang yang terlalu amat baik bukan karena aku sebagai kekasihnya lalu aku memujinya. Tetapi pada kenyataan dia memang baik kepada semua orang, dia yang selalu rendah hati dan selalu bisa menepatkan dirinya dimanapun dia berada.


     Selama itu juga aku terus berjuang untuk dia lepas dari barang haram itu. Aku sempat berhasil untuk melepaskan dia dari barang haram itu namun tak berlangsung lama. Aku tak menyalahkan dia kembali lagi dengan barang haram itu. Karena memang tak mudah untuk seseorang pencadu melepaskan diri dirinya dari barang haram itu. Dan aku pun tidak bisa 24 jam mengawasi dan menjaganya. Segala cara aku sudah lakukan seperti : mengikuti dia dengan siapa saja dan dimana biasanya ia memakai barang haram itu, sampai-sampai aku kost dekat kampusnya demi mengetahui kesehariannya. Yang sebenarnya jauh dari logikaku dan aku pun sempat tak percaya apa yang aku telah lakukan, namun itu sudah terjadi dan aku pun tak pernah menyesalinya.


      Tak disitu saja kita juga harus berjuang bagaimana caranya keluarga dia bisa menerima aku. Tapi kenyataanya keluarganya tak pernah suka denganku. Pernah akumenerima hinaan dari keluarganya dan diusir dari rumahnya pun sudah aku alami. Aku mengerti mengapa keluarganya tak pernah suka denganku. Karena aku bukan seseorang dari suku yang sama dan agama yang sama. Pahit memang rasanya kenyataannya seperti itu, aku memang sudah menerima resiko apapun yang terjadi bila kau menjadi kekasihnya dan ini yang harus kuterima. Bertolak belakang apa yang aku terima dibandingkan dirinya di keluargaku dia diterima dengan baik karena kau menutupi identitas yang sebenarnya. Boleh dibilang kita itu backstrett, bukan hubungannya tetapi identitas dia yang ditutupi. Karena dari keluargaku tidak suka anaknya pacaran beda agama apalagi ia seorang pemakai barang haram. Wajar memang bila orang tua berpendapat seperti itu. Setiap orangtua pasti menginkan anaknya mendapatkan yang terbaik.


   Aku letih dengan semuanya, inginku akhiri semuanya namun hati ini tak pernah sanggup untuk meninggalkan dirinya. Dan akupun tak mungkin bisa hidup tanpanya. Saat itu aku rasakan terpuruknya aku dengan keadaan seperti itu. Banyak tekanan silih berganti yang membuatku jera dengan hubungan ini. 
"Dan tak mungkin untk kita bersama diatas perbedaan yang selamanya mengikari...
 Dan tak mungkin bilaku melepasmu sungguh hati tak mampu.. 
 Mengertilah cintaku dan tak mungkin...
 Semestinya tak ada yang memisahkan cinta ini, hanya dirimu satu cintaku.. 


"Dan tak mungkin bilaku melepasmu sungguh hati tak mampu.. 
 Mengertilah cintamu, percayalah cintaku.. 
 Apa mungkin.. 
                                                                                               -Tak Mungkin Aku Melepasmu- 
                                                                                                    by : Dygta feat Andina 


      
       Masalah ini telah kita bicarakan dengan baik-baik dengan mencari jalan keluar yang terbaik. Dengan kenyataannya kita tetap mempertahankan hubungan ini. Dan dia berkata "Aku janji akan membahagiakan mu dan aku akan tinggalkan sifat burukku, sabar yah sayang pasti kita bisa lewati ini sama-sama". Aku hanya bisa menetaskan air mata saat ia mengatakan itu. 




       Hubungan kita kembali membaik namun aku tak yakin kalau semuanya akan berjalan dengan apa yang kita inginkan. Rasanya sulit untuk aku berdiri sendiri dengan keadaan seperti ini. Aku tak pernah bercerita dengan siapapun apa yang terjadi pada diriku selain dengan dirinya. Tak tahu aku ingin mengadu pada siapa yang bisa mengerti dan memahami keadaanku. Aku hanya bisa menangis itu cara aku untuk melepaskan semua rintihan hati ini. Teringat dan tersentak hati ini, "masih ada Tuhan yang selalu ada untuk hambanya. Aku melupakn terpenting dalam hidupku kalau semua itu adalah rencana Tuhan. Munafik memang aku sebagai manusia mengingat Tuhan dalam keadaan terpuruk namun ketika bahagia selalu terlupakan. Padahal ketika Tuhan memberi kebahagian disitu terselip kesedihan dan sebaliknya. Ketika aku teringat akan banyak kesalahan yang pernah aku perbuat dan akan bersujud dihadapan-Nya. "Ya Allah ampuni hambamu ini yang selalu berlumur doasa, bila memang ia bukan jodohku jauhkan lah jangan siksa aku dengan persaan ini". 


       Aku tak lagi mengawasi kesaharianya karena bagiku janji yang diucapakannya kepadaku itu cukup untuk menjadikan dia lebih dewasa dan mandiri untuk bersikap. Dan kuncinya aku mempercayai kalau dia pasti bisa. Aku fokus dengan kuliahku begitupun dengan dirinya. Karena kesibukan kita masing-masing untuk bertemu dengan dirinya sudah jarang bertemu dan komunikasi pun tak lancar. Dan disitu mulai timbul kecurigaan-kecurigaan. Aku yang dituduh sering jalan bareng dengan priaku begitu juga dengan aku yang menuduh dirinya kalau dia tak ada kabar pasti sedang berkumpul dengan teman-temannya yang rata-rata pecandu obat-obatan terlarang. Dan disaat itu pasti dia melupakan aku sejenak. Karena disaat bersama-sama teman-temannya dia tak mau diganggu. 


       Waktu dia tak ada kabar sebulan aku tak begitu cemas tapi mengapa harus selama dua minggu dia tak ada kabar aku begitu mencemaskannya. Dan aku menunggu telepone atau sms darinya tak ada juga kabarnya. Aku mencoba menguhubungi handpone nya tak bisa dihubungi. Kecemasan dan kekhawatiran ku membuat aku takut terjadi apa-apa dengan dirinya. Ternyata ketakutan aku terjawab semua beberapa hari kemudian aku mencoba menghubungi dirinya. Ketika handpone nya bisa dihubungi tetapi bukan dirinya yang berbicara melainkan orang lain. Orang lain itu adalah "polisi. Sungguh sangat menyeksakkan dadaku pada hari itu seperti ada jiwa tetapi tak ada raganya. Perasaan saat itu, sedih, kecewa, ngersa dipermainkan dan merasa bodoh yang selalu dibihongin dengan dirinya.  

"Kuatkah diriku, tegarkah aku.. 
 Hadapi semua melawan rintangan, untuk menghadapinya.. 
 Cinta t'lah memilih untuk singgah dihatimu.. 
 Walau tak mudah neraihnya.. 
 Bahagiakan datang.. 
                                                                                           -Cinta T'lah Memilih- 
                                                                                                by : Rini "idol" 


      Setelah tragedi dia tertangkap polisi dan dia dijebloskan kepenjara. Hari-hariku kini kujalani sendiri dan aku harus melanjutkan kehidupanku tanpa seorang dirinya. Meghela nafas panjang seperti tak percaya kejadian ini akan menimpah diriku. Disaat aku butuh dorongan dari orang terdekatku tetapi tak ada satupun yang memahami keadaanku. Teman-teman dan sahabatku seperti acuh dan sekalinya ada yang sipatik dengan keadaanku, itu hanya sekedar basa-basi. Aku tak butuh itu tetapi aku butuh support dan motivasi karena keadaanku sangat labil. Sempat terfikir aku ingin mengakhiri hidupku tetapi itu tak aku lakukan. Aku hanya akan mati sia-sia dan masalah aku pun tak akan selesai bila diakhiri dengan kematian. Mulai dari situ kuliahku jadi terbengkalai karena aku terlalu larut dengan kesedihan. Aku masih bisa bersiakap biasa seolah-olah tak terjadi apa-apa dengan diriku. Aku memang tak pernah menujukkan kesedihanku didepan orang lain. 

Kini aku bertahan lagi dengan doa dan harapan.. 
Memang menerima kenyataan hidup, sungguh sangat menyakitkan.. 
Kini aku berdiri sendiri dalam meneima dalam perubahan dalam hidupku.. 
Walau tak pernah ku banyangkan akan seperti ini jadinya.. 
Kini yang aku punya hanyalah kesabaran dan sebuah keyakinan.. 
Walaupun kutahu menjadi seseorang yang tegar dan ikhlas itu tak mudah.. 
Kini ketegaran dan keikhlasan itu akan kusatukan dengan Cinta yang kumiliki.. 
Dan sebuah Doa dan Harapan yang selalu ku kirimkan untuk dirinya.. 
                                                                                                          *08042008*


      Denagan seiring waktu berjalan aku menemukan seseorang yang datang tiba-tiba dan mengisi hati-hari aku kembali bersemangat. Pria itu mendekatiku pada saat kondisiku terpuruk. Entah apa yang ada dibenakku saat itu muncul ketoka pria itu selalu memberi harapan baru untuk hidupku. "Salahkah bila aku mendua dengan kedaan dia yang disana sedang menjalani hukumannya?". Sungguh teganya bila aku menduakannya, dia yang sedang menderita sedangkan aku bahagia. Walaupun dia sudah menyakitiku dan sangat mengecewakanku tapi aku tak pernah sanggup untuk menyakiti hatinya. Aku juga tak mau bahagia diatas penderitaannya. Namun teman-teman dan sahabatku berpendapat "lo gak akn salah, kalu lo menjalin hubungan baru dengan orang lain, toh pacar lo sudah menyianyiakan lo, jadi syah-syah saja kalau lo mau berhubungan dengan siapapun. Lo juga gak harus nungguin dia samapai keluar dari buih dan apa sih yg lo harapin dari pacar lo??". Memang tak pernah salah mereka berpendapat seperti itu karena mereka hanya melihat dari sisi buruknya kekasihku. Mereka tak akan pernah tahu apa rasanya bila mereka jadi posisiku. 


   Tak terasa delapan bulan aku menanti kedatangannya. Kini ia sudah terbebas dari hukumannya. Aku berharap kejadian yang menimpa dirinya di masa lalu dijadikan pelajaran yang berhaga untuk menjadi lebih baik lagi. Dan aku tak ingin ia melakukan kesalahan lagi dan bisa benar-benar terlepas dari barang haram itu. Tak bisa menggambarkan isi hatiku ketika ia kembali lagi kedalam hidupku. Kita saling berbagi pengalaman baik dia yang waktu berada diada didalam maupun aku yang berada dikehidupan luar. Nmun kebahagian yang aku rasakan seakan tak dapat lagi aku rasakan lagi dengan dirinya. Sebab selama ia didalam buih aku sudah memikirkan hubungan ini akan dibawa kemana, walau ia tak pernah setuju dengan keputusan yang aku buat. Aku memberanikan diri untuk mengambil keputusan ini tanpa sepengetahuan dirinya. Aku menceritakan semua apa yang terjadi selama ini antara aku dengan dirinya kepada keluarganya. Selama ini keluarganya selalu menyelahkan diriku dan karena mereka tidak tahu pergaulan dia seperti apa diluar sana, maka saat itu aku mencurahkan isi hatiku  bukan ingin mendapat balas kaian tetapi ingin menceritakan apa yang menjadi kenyataan selama ini. Dan aku juga akhirnya membuka semua kebohongan kepada keluargaku. Jujur aku tak kuasa menahan ini semua yang ada dibatinku. Begitu sulit ku ungkapkan yang sebenarnya, bagiku ini waktu yang tepat dan jalan terbaik. Waktunya untuk dihentikan semua sandiwara ini, kejujuran lah dari semua jawaban ini. meskipun banyak orang yang telah terluka dan dikecewakan tetapi aku harus akui ini adalah kesalahanku dan aku harus bangkit dari semuanya. 

Sayang aku sangat mencintaimu... dan kamu tak akan pernah terganti. Aku tak pernah menyelahkan dirimu karena ini juga kesalahanku. Semoga kau mengerti dengan keputusanku. Ini demi masa depan kita, aku ingin kamu bisa berdiri sendiri tanpa diriku. Kamu boleh membenciku karena keputusanku tetapi ini aku lakukan demi cintaku kepadamu. Aku akan terus menunggu bila waktu berpihak pada kita. Namun aku tak akan menagih janji-janjimu bila dirimu telah mendapatkan yang lebih baik dari ku. Terima kasih atas cintamu yang kau berikan untuk ku dan aku banyak belajar darimu untuk dua hal yaitu "Sabar dan Ikhlas", dua kata yang sederhna namun tak banyak orang yang bisa melakukannya. 


"Bukankah keinginan kita terpisah.. 
Perbedaan membuat kita terpisah.. 
Dengarlah suara hatiku ini.. 
Aku bahagia saat bersamamu.. 
Ingatlah sumpah ku ini..
Aku bahagia saat bersamamu.. 
                                                        -Perbedaan-
                                                         by : Samson 


------------------------------------------------SEKIAN-------------------------------------------------

                                                                                                       HEART TO HEART 
                                                                                                             *21102010* 



Cerita ini aku persembahkan buat (alm) Arman Fauzi, makasih karena lo gw berani menyalurkan keinginan gw jadi penulis.Dan akhirnya gw berani untuk itu, tapi sayang gw gak bisa ngasih kebahagian ini saat gw tenyata memenangkan cerpen ini. 
Makasih buat "KAMU" yang menjadi inspirasi, maksih buat Aquariusmusikindo dan Melly G, dll.